God Loves Me!
Apa makna Tuhan bagi
seorang pemabuk?
Dua minggu lalu saya
baru menyadarinya. Seorang rekan bule saya bertanding tenis meja dengan saya.
Dalam timnya, dia merupakan pemain urutan kedua, saya sendiri pemain nomor satu
dalam tim saya.Udara dingin kota Armidale tidak menghalangi serunya
pertandingan saat itu. Mike, rekan saya tersebut, dengan mudah saya kalahkan
pada game pertama. Tiba-tiba dia bangkit kembali di game selanjutnya, sehingga
memaksa dilakukan game ketiga.
Di saat kritis, bola dari
si Mike bergulir tipis sehingga sulit saya jangkau. Pada saat itulah Mike
berteriak, "God loves me!" Saya kalah. Dan Mike tersenyum
sambil mengatakan, "Tuhan mencintai saya!"
Setelah itu saya dekati
Mike. Dia dengan enteng kemudian berkata, "Ada sebuah lagu
populer....Tuhan mencintai anjing kecil, anak kecil dan para pemabuk."
Mike, yang saya tahu memang gemar menenggak minuman keras, melanjutkan lagi,
"Malam ini sebelum bertanding saya sudah minum dua gelas wine."Saya
terkejut. Bukan karena memang saya mencium aroma wine dari mulutnya, dan juga
bukan karena sulit menerima kenyataan bahwa seorang pemabuk mampu mengalahkan
saya, akan tetapi saya terkejut karena teringat kembali teriakan Mike,
"God loves me!"
Bagaimana mungkin
seorang pemabuk dicintai oleh Tuhan?
Pertandingan berikutnya
telah menjawab rasa terkejut saya. Dalam pertandingan ganda, Mike dan
pasangannya menelan pil pahit dan kalah dengan mudah. Saat itulah saya
mendengar Mike sekali lagi berteriak, namun kali ini isi teriakannya penuh
dengan kata-kata kotor. Rupanya dia kesal dengan kekalahannya. Tuhan tidak lagi
disebut dalam kalimatnya.
Jangan-jangan inilah
makna Tuhan bagi seorang pemabuk seperti Mike. Tuhan disebut ketika dia
mendapat sesuatu yg baik, dan Tuhan dilupakan pada kejap berikutnya ketika dia
mendapat kemalangan.
Lambat laun saya
teringat bahwa jangan-jangan kita selama ini beragama dengan cara seperti
seorang Mike memandang Tuhan. Kita puji Tuhan ketika kita mau, dan kita
lupakan Dia ketika kita mau.
Ah.....tampaknya
pertanyaan di awal tulisan ini perlu diganti dengan: "Apa makna Tuhan
bagi kita? " Bersediakah kita mengingat Tuhan dalam suka dan duka?
Banyak ayat suci menggambarkan masalah ini, diantaranya Qs al-Fajr: 15-16.Tak disangka, saya
bukan saja kalah bermain tenis meja dari si Mike yang pemabuk itu, namun saya
juga belajar memandang makna Tuhan gara-gara si Mike itu!
al-Haq min Allah!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar